Apa yang membuat sebuah game mampu bertahan lebih dari satu dekade di puncak kompetisi global? Dota 2, game MOBA besutan Valve, adalah salah satu jawabannya. Dalam ajang bergengsi Esports Awards 2025, Dota 2 berhasil menempati posisi ketiga sebagai Esports Game of The Decade, bersanding dengan League of Legends di peringkat pertama dan Counter-Strike di peringkat kedua.
Esports Awards dikenal luas sebagai ajang penghargaan bergengsi yang dijuluki sebagai “Oscar-nya esports.” Sejak digelar pada 2016, ajang ini rutin memberikan apresiasi kepada game, pemain, tim, dan organisasi yang memiliki dampak besar bagi industri esports global. Proses pemilihan dilakukan melalui voting online internasional, sehingga benar-benar mewakili suara komunitas gamer dari seluruh dunia.
Meski tidak meraih posisi pertama, Dota 2 tetap diakui sebagai salah satu game esports paling berpengaruh. Turnamen tahunan The International (TI) selalu mencetak sejarah dengan total hadiah terbesar di dunia esports, bahkan pernah menembus angka ratusan juta dolar. TI bukan hanya sekadar turnamen, tetapi sebuah peristiwa global yang selalu ditunggu-tunggu jutaan penonton setiap tahunnya.
Dominasi League of Legends (LoL) dan Counter-Strike memang tidak bisa dipungkiri. Namun, Dota 2 tetap memiliki ekosistem kompetitif yang kuat, komunitas fanatik, serta reputasi sebagai game dengan tingkat strategi paling kompleks di ranah MOBA. Pencapaian posisi ketiga di Esports Awards menunjukkan bahwa Dota 2 masih menjadi salah satu game paling berpengaruh dalam sejarah esports modern.
Dengan terus hadirnya pembaruan konten, patch keseimbangan, serta dukungan penuh dari Valve, Dota 2 diprediksi akan tetap menjadi tulang punggung esports global. Pengakuan dari Esports Awards semakin mempertegas status Dota 2 sebagai game legendaris yang tak tergantikan.
Di tengah persaingan sengit dengan game baru, Dota 2 terus membuktikan diri sebagai salah satu esports terpenting di dunia. Pertanyaannya: apakah dekade berikutnya akan menghadirkan kebangkitan baru atau justru semakin memperketat persaingan? Yang jelas, panggung esports akan selalu punya ruang untuk game legendaris seperti Dota 2.