Industri game Indonesia kembali menunjukkan taringnya lewat sebuah proyek ambisius berjudul Protocol AIDA. Game bergenre Action Shooter Sci-Fi ini dikembangkan oleh studio asal Surabaya, dan langsung menarik perhatian berkat visualnya yang terlihat memanjakan mata.
Meski belum banyak informasi resmi yang dirilis, trailer awal dan potongan visual yang beredar sudah cukup membuat banyak gamer penasaran. Yuk, kita bahas lebih dalam soal game yang satu ini.
Dari cuplikan visual yang beredar, Protocol AIDA menampilkan karakter wanita bergaya futuristik dengan pencahayaan neon yang dramatis. Ia terlihat mengenakan pakaian berteknologi tinggi, mungkin berupa armor ringan dengan elemen sci-fi yang mencolok.
Setting yang ditampilkan juga memperkuat kesan futuristik — sebuah ruangan atau pangkalan berteknologi tinggi dengan pencahayaan reflektif dan ambience yang modern. Rendering wajah dan efek pencahayaannya terlihat sangat detail, menandakan bahwa developer benar-benar serius dalam aspek visual dan art direction.
Jika proyek ini benar-benar dikembangkan lebih lanjut, bisa jadi Protocol AIDA akan menjadi salah satu game dengan grafis paling impresif buatan Indonesia.
Dari namanya saja, Protocol AIDA sudah terasa misterius. “AIDA” bisa jadi akronim dari organisasi rahasia, proyek teknologi, atau bahkan nama AI dalam cerita. Tema yang diusung kemungkinan besar berkisar pada konflik antara manusia dan mesin, eksperimen teknologi, atau bahkan pemberontakan AI.
Atmosfer yang dihadirkan terkesan gelap dan penuh kontras, dengan pencahayaan neon dan refleksi cahaya di permukaan logam. Nuansa seperti ini mengingatkan pada game dan film bergenre cyberpunk atau sci-fi thriller.
Untuk menghasilkan kualitas visual seindah itu, developer kemungkinan menggunakan Unreal Engine 5 atau Unity HDRP (High Definition Render Pipeline). Teknologi ini memungkinkan pencahayaan global, efek volumetric, dan bayangan realistis.
Tak hanya itu, animasi karakter bisa jadi menggunakan motion capture agar gerakan dan ekspresi wajah tampak natural. Shader yang kompleks pun dibutuhkan untuk menampilkan efek logam, tekstur kulit, dan material pakaian futuristik yang realistis.
Audio juga menjadi elemen penting. Game seperti ini biasanya mengandalkan 3D sound design, efek suara senjata futuristik, ambience elektronik, serta musik latar bernuansa sci-fi untuk menciptakan pengalaman bermain yang imersif.
Tentu, proyek sebesar ini bukan tanpa tantangan. Pertama adalah soal pendanaan. Game dengan visual setara proyek AAA memerlukan dana besar dan tim dengan keahlian tinggi di bidang animasi, shader programming, hingga lighting artist.
Selain itu, optimisasi performa menjadi tantangan besar. Dengan visual berat seperti itu, developer perlu memastikan game tetap lancar di perangkat menengah agar bisa menjangkau lebih banyak pemain.
Masalah lain adalah pemasaran dan kepercayaan publik. Tanpa trailer resmi, demo, atau konfirmasi langsung dari pihak developer, banyak orang bisa menganggap game ini hanya konsep. Karena itu, transparansi dan komunikasi ke publik sangat penting untuk membangun kepercayaan komunitas gamer.
Jika benar-benar terealisasi, Protocol AIDA bisa menjadi tonggak baru bagi industri game Indonesia. Visual berkualitas tinggi, konsep sci-fi modern, dan keberanian mengusung tema internasional menunjukkan bahwa developer lokal mampu bersaing di kancah global.
Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari studio asal Surabaya ini. Apakah Protocol AIDA benar-benar akan menjadi game yang bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional?
Untuk kamu yang ingin terus update kabar game lokal dan internasional, jangan lupa ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games. Kamu juga bisa top up game favorit seperti Mobile Legends, Free Fire, dan Call of Duty Mobile dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.