Combo Diggie Ixia sempat viral di publik match karena dianggap sangat menyebalkan dan efektif dalam zoning hingga menghabisi lawan dari jarak aman. Kombinasi trap vision Diggie dengan turret dan damage dari Ixia memang mampu membuat lawan frustrasi ketika tak memiliki jawaban tepat. Namun, di level kompetitif, kombinasi ini hampir mustahil untuk diterapkan secara konsisten.
Popularitas Combo Diggie Ixia muncul berkat sinergi unik antara dua hero ini dalam menjaga lane. Diggie memberikan vision dan perlindungan lewat Reverse Time dan bomb-nya, sementara Ixia menjadi senjata utama dalam memberikan poke damage tanpa harus over-commit. Tapi dalam skena profesional, tidak semua strategi publik bisa langsung diterjemahkan menjadi strategi turnamen.
Combo ini sangat bergantung pada ruang bermain dan posisi. Lawan bisa dengan mudah mematahkan kombinasi ini dengan hero-hero burst cepat seperti Hayabusa, Lancelot, atau bahkan tank jungler dengan engage tinggi seperti Barats dan Fredrinn. Diggie yang sangat rentan dan statis menjadi liability di fase mid-late game.
Di turnamen, pertukaran antara EXP dan Gold Laner bukan hal asing. Bila lawan melihat kombo ini dipasang di Gold Lane, EXP Laner yang lebih sustain seperti Gloo atau Yu Zhong bisa ditukar ke sana untuk menahan bahkan menekan balik lane Ixia. Ini membuat keunggulan combo ini jadi tidak efektif sejak early game.
Salah satu alasan utama combo ini tak ideal adalah karena Diggie tidak masuk META saat ini. Ia kalah jauh dari roamer utility lain seperti Mathilda, Minotaur, atau Chou yang lebih fleksibel dan punya dampak besar saat teamfight. Ketika Diggie digunakan, tim jadi kehilangan inisiator atau pengontrol objektif yang lebih baik.
Combo Diggie Ixia bekerja paling optimal jika mereka unggul cepat di early game. Tapi di kompetitif, lawan tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Jika tidak snowballing sejak awal, Diggie akan menjadi beban di mid-late game karena tidak memiliki scaling yang baik, dan Ixia pun butuh frontliner kuat untuk bisa optimal.
Salah satu kelemahan terbesar combo ini adalah tidak mendukung struktur teamfight yang seimbang. Tanpa inisiator atau CC besar, teamfight akan selalu dimulai dengan posisi bertahan. Di saat lawan punya kombo engage yang rapi, Diggie dan Ixia justru akan lebih sering jadi bulan-bulanan karena tak punya alat kabur maupun sustain tinggi.
Pemain pro biasanya akan melihat lebih dari sekadar combo "menyebalkan" di lane. Mereka mempertimbangkan semua aspek—mulai dari rotasi, objektif, scaling, hingga sinergi role. Dalam konteks tersebut, Diggie dan Ixia adalah dua hero dengan identitas yang saling bertolak belakang: satu purely support vision dan satu butuh frontline untuk output maksimal.
Meski menyenangkan digunakan di publik dan bisa jadi senjata kejutan di rank, Combo Diggie Ixia tidak punya daya tahan di level kompetitif. Terlalu banyak celah dalam draft, gameplay, dan eksekusi yang bisa dimanfaatkan lawan untuk membalikkan situasi.
Di akhir hari, turnamen profesional membutuhkan konsistensi, fleksibilitas, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Dua hero spesialis seperti Diggie dan Ixia justru mempersempit ruang strategi tim.
Karena itu, Combo Diggie Ixia hampir mustahil digunakan di scene kompetitif MLBB saat ini. Strategi ini lebih cocok sebagai eksperimen di publik atau konten kreator, bukan untuk panggung MPL.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.