Buat para gamer, Nintendo bukan sekadar perusahaan game biasa. Dari Super Mario, The Legend of Zelda, hingga Pokémon, semua lahir dari tangan dingin tim kreatif mereka. Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran gimana caranya bisa jadi bagian dari perusahaan legendaris asal Kyoto ini?
Baru-baru ini, seorang warganet Jepang membagikan pengalamannya saat melamar kerja di Nintendo. Ceritanya langsung viral dan ramai diperbincangkan di forum online. Alasannya? Proses seleksi kerja di Nintendo ternyata brutal banget, bahkan bikin banyak orang kaget sekaligus kagum.
Menurut pengakuan si pelamar, tes yang diberikan Nintendo jauh lebih sulit dibanding perusahaan lain pada umumnya. Nggak cuma sekadar tes kemampuan teknis, tapi juga menguji kreativitas, kemampuan problem solving, hingga daya tahan mental.
Banyak yang mengibaratkan tes ini seperti “arena battle” ala Mario Kart, di mana setiap pelamar harus berusaha keras agar tidak tersingkir. Hanya mereka yang bisa menunjukkan kualitas terbaik yang bisa lolos ke tahap berikutnya.
Cerita ini menimbulkan perdebatan di kalangan netizen Jepang. Ada yang bilang seleksi ini memang brutal, tapi realistis mengingat Nintendo adalah perusahaan global yang memproduksi game untuk jutaan orang di seluruh dunia.
Standar tinggi dianggap wajar, karena tim yang bekerja di Nintendo dituntut untuk menghasilkan ide kreatif, inovasi, serta menjaga kualitas visual dan gameplay yang sudah jadi ciri khas mereka. Buat sebagian orang, hal ini justru bikin Nintendo makin dihormati.
Fenomena ini juga membuka diskusi soal budaya kerja di Jepang. Negara ini memang terkenal punya standar kerja yang sangat disiplin dan kompetitif. Perusahaan besar seperti Nintendo ingin memastikan bahwa setiap karyawan benar-benar siap menghadapi tekanan tinggi di dunia industri game.
Kalau dipikir-pikir, ini juga alasan kenapa banyak produk Jepang dikenal awet, detail, dan berkualitas tinggi. Mental pekerja yang terbentuk dari proses seleksi ketat memberi pengaruh besar pada hasil akhirnya.
Bagi sebagian orang, cerita brutalnya tes kerja ini bikin rasa hormat ke Nintendo semakin meningkat. Mereka melihat betapa seriusnya perusahaan ini dalam mencari talenta terbaik. Tapi, ada juga yang menilai seleksi ekstrem seperti ini bisa bikin calon potensial enggan melamar karena takut gagal.
Bagaimanapun juga, hal ini memperlihatkan bahwa di balik game penuh warna dan karakter ikonik seperti Mario atau Link, ada tim pekerja keras yang berhasil melewati proses seleksi super ketat.
Kisah tentang brutalnya tes kerja di Nintendo jadi cermin betapa besarnya tanggung jawab perusahaan game raksasa ini. Mereka bukan hanya menciptakan hiburan, tapi juga budaya global yang dicintai jutaan orang. Pertanyaannya sekarang, kalau kamu diberi kesempatan melamar ke Nintendo, apakah kamu siap menghadapi tantangan sebesar itu?